Day 1 : Lost In Bangkok
Sekitar jam setengah 12 malam Saya berangkat dari kontrakan
menuju pool Damri Cilegon untuk bisa
mengejar keberangkatan bus jam setengah 1 pagi. Jalanan yang kosong melompong
dan bus yang ngacir serasa Lewis Hamilton membuat perjalanan Cilegon – Soetta
cuma butuh satu setengah jam kurang. Yaa.. sampai Soetta jam 2 kurang 15
menitanlah masih pagi buta sedangkan pesawat berangkat jam setengah 7,
yaudahlah lumayan tidur bentar walaupun ujung-ujungnya juga gak bisa tidur. Nice 😑😪
Pesawatpun take off dan sampai sesuai jadwal yaitu jam 10
dan akhirnya perjalanan di Bangkok dimulai. Karena Saya kaum qismien jadi untuk
pesawat Low cost carrier yang Saya
naiki turunnya di Don Mueang Airport bukan Suvarnabhumi Airport yang
diperuntukan untuk pesawat dengan harga yang lebih premium contohnya Garuda Indonesia ✈✈✈.
Dari Don Mueang menuju ke kota Saya naik bus dengan nomor
trayek A1. Busnya tampak luar mirip-mirip metromini di Jakarta tapi bus A1 pake
AC jadi cukup nyaman, ini bukan berarti semua bus di Bangkok pake AC ya karena
ada juga yang gak. Bus A1 bayarnya 30 baht atau sekitar 13500 rupiah (1 baht
sekitar 450 rupiah, sisanya hitung sendiri ya..) dan kita turun di stasiun BTS
Mo Chit. Nah kalau kalian berangkat ke Thailand pas weekend maka bisa langsung ke Chatuchak market sehabis turun bus
karena Chatuchak market posisinya tepat di seberang stasiun BTS Mo Chit jadi
lewatin taman dulu terus udah ikutin jalan ntar sampai di Chatuchak market.
Chatuchak market nih katanya pasar terbesar di Thailand dan hanya buka pas weekend saja. Karena tujuan ke Bangkok
bukan untuk belanja jadi Saya cuma muter-muter doang sama beli coconut ice cream seharga 40 baht karena
kayaknya enak, habis itu lanjut jalan lagi. (Bangkok public transportation maps)
Habis dari Chatuchak market saya lanjut ke salah satu tujuan utama yaitu ke candi Wat Pho dan Wat Arun. Dari BTS Mo Chit saya turun di BTS Saphan Taksin dengan harga tiket 44 baht. BTS tuh kalau di Indonesia seperti LRT kalau udah jadi nantinya dengan rel yang elevated atau ada diatas bukan dibawah. Jadi gak ada lagi tuh harus berhenti dulu kalau misal kereta antar kota lewat. Sampai di Saphan Taksin tinggal jalan sedikit ke dermaga Sathorn karena kita harus nyebrang naik boat melewati sungai Chao Phraya dengan harga 15 baht. Ini yang harus diperhatikan, jadi boat untuk menuju Wat Pho, Wat Arun, dan Grand Palace ada beberapa, yang paling murah naik boat dengan bendera warna oranye kayak bendera The Jakmania.
Tujuan pertama Saya adalah Wat Pho. Keistimewaan Wat Pho ini adalah didalamnya terdapat patung reclining Budha (Budha yang sedang berbaring) yang gilaaa besar banget. Jadi Wat Pho dan Grand Palace berada di satu kawasan makanya kalian bisa langsung dapat 2 tempat wisata dalam satu waktu, tetapi Saya memutuskan tidak ke Grand Palace karena harganya lumayan mahal dan Saya baca di salah satu artikel katanya tidak terlalu recommended tetapi setelah dipikir-pikir Saya cukup menyesal gak masuk Grand Palace, Kenapa demikian?? Tunggu aja di tulisan selanjutnya. Harga masuk Wat Pho ini 100 baht tetapi worth it karena secara komplek candinya cukup besar trus dapat air mineral 600 mL gratis dan ada tempat isi ulang, pas banget karena Saya selalu membawa tumbler kalau pergi ke suatu tempat.
Selesai dari Wat Pho Saya lanjut ke Wat Arun. Nah ini kita
harus nyebrang lagi naik boat dengan harga 4 baht. Kok murah cuy ?? Gimana gak
murah wong Wat Arun sama Wat Pho itu seberang-seberangan dan cuma kepisah sungai
Chao Phraya. Secara komplek candi Wat Arun gak segede Wat Pho yang membedakan adalah
dalamannya. Kalau di Wat Pho patung-patung Budha dengan ornamen emas banyak
sekali ditemui nah kalau Wat Arun yang dominan adalah kuilnya dengan dominasi
warna putih. Untuk yang membawa orang tua khususnya yang sudah gak kuat
jalan terlalu lama atau naik tangga sangat tidak disarankan naik ke kuil di Wat
Arun karena anak tangganya yang cukup curam palingan nunggu dibawah saja. Harga
tiket masuk ke Wat Arun sebesar 50 baht.
Karena jam sudah menunjukkan setengah 5 maka Saya memilih ke hostel tempat Saya menginap dan memang karena Saya belum check-in sekaligus untuk sholat di hostel. Saya menginap di Bed One Block Hostel posisinya kurang lebih hanya 50 meter dari stasiun BTS Ratchatewi, Jadi sangat strategis karena dekat dengan stasiun BTS dan juga di tengah kota (nanti Saya akan review hostelnya seperti apa). Caranya juga sama naik boat ke arah dermaga sathorn atau Saphan Taksin trus lanjut BTS turun di stasiun Ratchatewi. Harga naik boat juga sama seperti pergi menuju Wat Pho yaitu 15 baht dan harga naik BTS dari stasiun Saphan Taksin menuju Ratchatewi sebesar 40 baht.
Karena jam sudah menunjukkan setengah 5 maka Saya memilih ke hostel tempat Saya menginap dan memang karena Saya belum check-in sekaligus untuk sholat di hostel. Saya menginap di Bed One Block Hostel posisinya kurang lebih hanya 50 meter dari stasiun BTS Ratchatewi, Jadi sangat strategis karena dekat dengan stasiun BTS dan juga di tengah kota (nanti Saya akan review hostelnya seperti apa). Caranya juga sama naik boat ke arah dermaga sathorn atau Saphan Taksin trus lanjut BTS turun di stasiun Ratchatewi. Harga naik boat juga sama seperti pergi menuju Wat Pho yaitu 15 baht dan harga naik BTS dari stasiun Saphan Taksin menuju Ratchatewi sebesar 40 baht.
Sesampainya di hostel Saya langsung check-in, sholat, dan mandi tidak ada aktivitas pergi ke suatu
tempat karena kaki udah teriak-teriak minta diistirahatin. Saya baru keluar
hotel jam 7 untuk cari makan sekalian keliling sekitaran hotel di malam hari ya
walaupun gak sekitaran juga karena sempat nyasar. Saya makan di salah satu
street food gitu di dekat Platinum Mall nah ini Saya jalan sekitar 20 menit
dari hostel. Saya makan daging ayam seharga 70 baht nah ini daging sumpahhh
gede bangettt, entah ini daging suntikan atau emang daging ayam satu ekor utuh
dan ini enak banget serius. Gak papa deh ngeluarin 70 baht lagian juga belum
makan dari pagi.
Nah disinilah letak kesotoyan Saya, jadi pas sambilan makan
Saya iseng cek tempat masjid terdekat dari lokasi tempat makan via Google Maps
dan ternyata ada. Jadi dari Platinum Mall cukup jalan 20 menit menuju masjid.
Okelah sekalian Saya juga belum sholat dan ternyata yang awalnya 20 menit kata
Gmaps malah sampe satu jam Saya nyari itu masjid. Jadi untuk menuju sana dari Platinum
Mall kita nyeberang trus lewatin pasar malam gitu. Yang bikin Saya muter-muter
gak karuan tuh soalnya di Gmaps gak kebaca ada gang kecil yang harus kita
lewatin. Emang sih gangnya agak gelap di depannya tapi justru pas kita masuk
kesana justru terang banget dan bahkan banyak tempat makanan halal disana. Ya
itu semua karena Saya bertanya ke salah satu wanita muslim Thailand karena dia
memakai hijab. I didn't knew her but thanks for helping me btw.
Selebihnya gak ada yang Saya lakukan setalah sholat dan
makan malam. Saya langsung balik ke hostel dan istirahat buat besok biar kaki
semakin fit, Karena alat transportasi utama traveller qismien cem Saya ya kaki
karena kita bakal sering berjalan.
Comments
Post a Comment