RAMADHAN BAGI PARA PESEPAKBOLA MUSLIM



Ramadhan adalah bulan suci bagi umat Islam dan bulan yang paling ditunggu-tunggu dikarenakan banyaknya berkah dan pahala yang terdapat di bulan tersebut. Di bulan Ramadhan inipun seluruh umat Muslim diseluruh dunia diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa dimana umat Muslim diharuskan untuk menahan dahaga lapar maupun haus sampai matahari terbenam(magrib). Bagi para atlet Muslim diseluruh dunia menjalankan ibadah puasa dibulan Ramadhan adalah suatu tantangan tersendiri. Mengapa demikian, karena mereka dituntut untuk harus tetap menjaga kondisi fisik mereka untuk tetap berada di level terbaik. 

Bulan Ramadhan kali ini nampaknya akan menjadi Ramadhan yang berbeda bagi para atlet sepak bola khususnya yang bermain di liga-liga Eropa. Lho kok bisa? iya, karena bulan yang suci ini jatuh tepat setelah musim kompetisi selesai, ya walaupun ada beberapa yang selesai di hari pertama puasa sih serta final UCL yang selesai di malam ke-8 puasa waktu Indonesia. Tetapi setidaknya mayoritas pesepakbola muslim di Eropa bisa menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk tanpa dibatasi kewajiban membela tim disebuah pertandingan.

Puasa di bulan Ramadhan sering menjadi perbincangan tersendiri dikalangan tim-tim sepak bola. Seperti yang Saya tulis di awal, tuntutan untuk menjaga kondisi fisik tetap prima ditengah-tengah tensi pertandingan yang tinggi dan sangat intens sering membuat para pesepakbola untuk memilih tidak berpuasa selama bulan Ramadhan ataupun saat pertandingan. Kontroversi mengenai inipun pernah dirasakan oleh pelatih sekaliber Jose Mourinho saat melatih Inter Milan. Pada saat itu Mou mengganti Sulley Muntari di pertengahan babak pertama. The special one berkelakar bahwa Muntari yang saat itu berpuasa tidak berada dalam kondisi yang ideal. Komentar Mou pun saat itu mendapat kritik dari berbagai kalangan dimulai dari kalangan pesepakbola, sport trainer, sampai Presiden komunitas dan organisasi Islam di Italia (mungkin semacam MUI-nya Italia). Itulah mengapa biasanya para nutritionist di tim-tim Eropa biasanya membuat menu khusus atau semacam program khusus untuk para pemain yang ingin tetap berpuasa ditengah jalannya kompetisi.

Bagaimana dengan Asia, khususnya Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak didunia. Liga Indonesia yang memang menurut penulis adalah liga dengan panjang kompetisi yang tidak pasti bahkan sering berubah-ubah selalu menghadapi situasi seperti ini. Pada Liga 1 (sebutan kompetisi liga tertinggi di Indonesia) kali ini, kompetisi tetap akan berjalan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan hanya kick off pertandingan saja yang digeser ke malam hari sekitar jam 9 atau 10 malam sehabis shalat tarawih. Saya rasa ini tepat mengingat agenda timnas terdekat adalah meraih medali emas Sea Games di Malaysia pada bulan Agustus nanti. Sederhananya untuk mendapatkan bentuk fisik terbaik dari seorang atlet yaa adalah dengan kompetisi. Di beberapa negara lain seperti Arab Saudi, Qatar, Aljazair, India dan beberapa negara lainnya bahkan sudah menyelesaikan kompetisi sebelum masuk bulan Ramadhan hal itu bukan karena bulan Ramadhan tetapi cuaca panas yang umumnya terjadi dibulan Mei-Juli yang membuat operator liga negara-negara tersebut telah menjadwal liga untuk selesai sebelum bulan tersebut walaupun dibeberapa negara kompetisi masih tetap berjalan.

Berpuasa ditengah-tengah musim kompetisi memang menjadi tantangan tersendiri bagi pesepakbola seperti yang dikatakan mantan pemain Millwall, Hameur Bouzza

"I'm proud to be a Muslim. I'm not going to say [combining fasting and football] is easy. Ramadan is hard, and I try to do my best every time. You know God is there to help us, we believe in him and he believes in us as well. We just need to pray and believe in him".

Sebagai pencinta sepakbola pun Saya tidak melihat perbedaan kualitas pertandingan maupun penurunan kondisi para pesepakbola Muslim selama menonton sepakbola di tengah-tengah bulan Ramadhan. Menonton pertandingan sepak bola di bulan Ramadhan bahkan bisa menjadi hiburan tersendiri khususnya untuk menemani santap sahur karena pertandingan sepakbola di Eropa sering disiarkan live dini hari waktu Indonesia. Jadi bersiaplah para pecinta sepakbola Indonesia karena kita akan ditemani pertandingan pamungkas atau penutup dari turnamen sepakbola Eropa yaitu final UEFA Champions League yang akan disiarkan minggu dini hari waktu Indonesia dan mempertemukan juara LaLiga Real Madrid dan juara Serie A Juventus. Mungkin untuk beberapa pemain seperti Sami Khedira, Miralem Pjanic, dan Karim Benzema harus menunda atau bahkan berpuasa ditengah pertandingan. Tetapi untuk kebanyakan pemain muslim di kompetisi Eropa mereka sudah bisa menjalani puasa tanpa batasan profesionalisme ditengah-tengah kompetisi. 

Selamat Berpuasa !



Hernadi Faturachman

Referensi

Comments

Popular posts from this blog

COME TO STADIUM #1 : Hanoi FC Lawan Hai Pong (Vietnam League)

Last Day : Lost in Bangkok

MAKE AC MILAN GREAT AGAIN !